Selasa, 19 November 2013

KHARISMA BROMO BESERTA EKSOTISMENYA

     Meski sudah banyak postingan dan thread tentang Gunung Bromo, namun masih banyak yang belum di Ekspos oleh beberapa sahabat blogger. Dalam postingan saya kali ini, akan saya share sedikit tentang eksotisme dan Aura Bromo yang tiada pernah bosan untuk dikunjungi. Saya bahkan uda yang ke-6 kalinya dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. Dan memang begitulah adanya tentang Bromo yang juga di Amini oleh beberapa sahabat blogger yang lainnya....
      Dalam kunjungan awal bulan ini, saya beserta beberapa teman-teman baru (sesama pecinta fotografi yang kenal via situs jejaring) pertama ketemu langsung tancap gas *cowok tuh orang -_-" * setelah 1 hari sebelumnya sudah kita jadwalkan via chat. Pukul 21.00 wib, kami mulai berangkat dari Surabaya dan tiba di lokasi pintu masuknya sekitar pukul 02.00 wib ( kebanyakan berhenti buat istirahat ). Sengaja memang karena saya Pribadi memang berniat untuk berburu Milky Way dari Bromo. Dari pintu masuk hingga menuju ke kawasan lereng Kawah Bromo, kami sempat mengalami kendala karena medan berpasir yang membuat motor kami kesulitan untuk sekedar berjalan. Dan akhirnya, butuh waktu 2 jam untuk sampai di lokasi parkir dekat Pura Loten. Hebat bukan.... >_<"
     Setelah mengistirahatkan motor kami yang sudah bertabur Pasir Bromo -,-", saya langsung mencari posisi untuk stand by memasang tripod dan mensetting kamera sebentar karena waktu sudah menunjukan pukul 04.15 wib . Kawasan Bromo, jam segitu uda mulai sedikit nampak cahaya fajar di ufuk timur bertanda sang Surya akan menampakkan wujudnya...Disaat teman-teman yang lain bersiap untuk menuju kawasan Kawah, saya sudah siap untuk mewujudkan keinginan saya untuk berburu Milky Way. Dan setelah beberapa kali jepret, kepuasan teramat sangat bisa saya dapatkan karena hasilnya sungguh diluar dugaan saya dengan hanya bermodal Canon Powershot SX 220HS...






      Sembari menunggu sang Surya, saya sempatkan untuk berburu secangkir kopi untuk sekedar menghangatkan suhu badan yang cukup dingin. Ketika menunggu pesanan kopi, saya sempatkan untuk bercakap-cakap dengan si Pedagang yang membuka lapak Makanan dan minuman di seputraran lereng Gunung Bromo. Saya lupa namanya , namun beliau sudah sejak tahun 1995an sudah berdagang disana. Namun ketika Gunung Bromo sempat meletus beberapa tahun lalu, aktifitasnya sempat terhambat selama kurang lebih 6 bulan karena dilarang oleh pihak TNBTS...




      Matahari telah menampakkan wujudnya seutuhnya, kehangatan mulai menyertai pagiku di Bromo. Mengamati beberapa pengunjung dan penduduk asli sekitar saya dan mencoba untuk mengabadikan beberapa moment dengan beberapa jepret, sedikit mencoba memotret Human Interest...





      Puas mengabadikan beberapa aksi HI, dalam perjalanan melintasi Lautan Pasir berbisik khas Bromo, saya juga menyempatkan untuk memotret Pura Loten yang konon kabarnya tidak hancur ketika Bromo meletus. Hmm...cukup membuat kerut dahi namun begitulah adanya....





     Semoga anak cucu kita bisa menikmati kawasan TNBTS yang alami, natural dan semakin eksotis. Jauh dari oknum yang tidak bertanggung jawab dan instansi tertentu yang hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu. 
                                            


                                         Bromo, Kharismamu dan Eksotismemu....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar