JANGKANG, KEPITING LUNAK DARI SURABAYA

     Pak Ismanto (39), begitulah beliau memperkenalkan diri dengan ramahnya pasca "panen" hasil alam sekitar tempat tinggalnya. 10 tahun sudah beliau menekuni sebagai pencari kepiting lunak atau warga setempat biasa menyebutnya "Jangkang", binatang sejenis kepiting kecil namun dengan kulit yang lunak.

     Pukul 3 pagi, beliau sudah tiba di lokasi untuk mencari Jangkang. Dengan berbekal lampu petromax untuk menerangi jalannya ketika berburu, keranjang untuk tempat hasil tangkapan jangkang, sebotol air minum 1,5 liter dg botol plastik bekas, sebuah timba bekas cat dan sebilah papan buatan sendiri yang berukuran 2m x 0,5m untuk mempermudah membawa keranjang dan lampu petromax.

     Untuk mencari binatang ini hanya bisa dilakukan ketika air sedang surut. Bila air sedang pasang, maka bisa dipastikan pundi-pundi rupiah tidak akan mengalir. Menurut beliau, pada periode tertentu, jangkang akan melimpah ruah, namun ketika masa paceklik, beliau bekerja sebagai kuli bangunan untuk menyambung hidup keluarganya. Masa paceklik bagi beliau untuk mencari jangkang ketika bulan Agustus - Oktober pada setiap tahunnya. Hari ini hasil tangkapan beliau sekitar 4kg. Namun ketika periode tertentu ketika masa musim jangkang tiba, hasilnya bisa mencapai 10kg per malam. Dan untuk mencarinya dimulai pukul 19.00 wib hingga mentari muncul kembali.

     Di setiap langkahnya hanya berharap agar hari tidak semakin berat.

     Salah satu sumber penghidupan di tengah himpitan ekonomi dan perkembangan jaman pasar bebas, beliau masih berharap mampu memberikan hasil yang maksimal bagi keluarganya.

     Ketika hari sudah terang, beliau sudah bersiap untuk langsung menuju pengepul untuk menjual hasil tangkapan nya. Pak Ismanto, semoga selalu mendapat berkah dalam menjalani hidup di tengah himpitan ekonomi..

Untuk informasi mengenai potensi Kepiting Lunak, bisa dilihat di :
http://www.kkp.go.id/index.php/arsip/c/7497/KEPITING-LUNAK/?category_id=107